- 26 January 2017
- Posted by:user
- Category:Press Release
Pada hari ini tanggal 24 Agustus 2016 PT. Barata Indonesia (Persero) melakukan pengiriman ekspor komponen Kereta Api ke 2 negara yaitu Amerika Serikat dan Mexico.
Ekspor tersebut dalam dalam rangka pemenuhan kontrak jangka panjang (2011 – 2021) yang dilakukan oleh perusahaan yang berkantor pusat di Gresik Jawa Timur tersebut dengan perusahaan Standart Car Truck Company yang berkantor pusat di Illinois Amerika Serikat.
PT. Barata Indonesia (Persero) yang berdiri tahun 1971 memiliki beberapa bidang usaha dimana salah satunya adalah dibidang casting (pengecoran logam) seperti komponen kereta api untuk kebutuhan domestik dan ekspor. Penjualan ekspor Barata per tahun sekitar 10jt USD, atau sekitar 20% dari total penjualan.
Untuk memenuhi standart kualitas ekspor, Pabrik Pengecoran milik PT. Barata Indonesia (Persero) telah memiliki sertifikat AAR (Association of America Railroads) sebagai syarat untuk bisa menembus pasar ekspor ke USA & Canada.
Slimy Karim, Direktur Utama PT. Barata Indonesia (Persero), menyampaikan bahwa kedepan, penjualan ekspor akan terus ditingkatkan.Salah satunya dengan merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas produksi pabrik PT. Barata Indonesia.
“Kami sedang dalam tahap persiapan akhir dalam rangka realisasi perencanaan investasi yang dibutuhkan untuk merevitalisasi pabrik PT. Barata Indonesia (Persero) agar siap mendukung ekspor dan program-program yang sedang digalakkan oleh Pemerintah seperti infrastruktur pembangkit listrik, infrastruktur logistik pelabuhan, pembangunan dan perawatan pabrik-pabrik besar seperti gula, semen, dan juga termasuk fasilitas minyak dan gas Pertamina dan PGN,” ujar Silmy.
PT. Barata Indonesia (Persero) tahun ini mendapatkan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar 500 milyar rupiah.
“PMN untuk Barata tahun ini sudah dianggarkan pada APBN-P 2016 dan sudah mendapatkan persetujuan DPR. Kami sedang menunggu proses pencairan saja oleh Pemerintah,” tambah Silmy.
“Industri berat (heavy industry) di Indonesia harus dikembangkan karena industri ini adalah salah satu pilar dalam meraih sukses dibidang ekonomi kedepan. Di Asia ada Jepang, Korea, dan sekarang Tiongkok yang industri beratnya maju, ini merupakan prasyarat bagi suatu Negara untuk bisa terus membangun industrinya, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonominya,” Pungkasnya.