Pada tanggal 4 Mei 2017 PT Barata Indonesia (Persero) melakukan groundbreaking pekerjaan upgrade kapasitas (revitalisasi) Pabrik Gula Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Dihadiri langsung oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno, proyek revitalisasi pabrik gula tersebut merupakan proyek dari PTPN X dengan nilai proyek yakni Rp. 104 Milyar.

Untuk pengerjaan proyek revitalisasi Pabrik Gula Asembagus kali ini, Barata Indonesia membentuk konsorium dengan Wijaya Karya yang diprediksi bisa selesai pada Juni 2018. Target yang ingin dirahih dari proyek revitalisasi tersebut adalah meningkakan kapasitas Pabrik Gula Asembagus dari kapasitas 3.000 TCD menjadi 6.000 TCD.

Proyek revitalisasi tersebut juga terdapat pengembangan secara teknik proses yang engineeringnya di dukung oleh STI ( Sugar Technology International ) dari Amerika. Dengan adanya pengembangan tersebut, diharapkan ICUMSA gula (tingkat kemurnian gula) bisa menjadi tinggi.

Tidak hanya itu saja, proyek pabrik gula ini juga memiliki produk sampingan cogen yang mampu menghasilkan listrik dengan kapasitas 10 MW dan 13 MW. Barata berharapa Proyek revitalisasi Pabrik Gula Asembagus tersebut juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai swasembada pangan, khususnya gula.

Bagi Barata Indonesia, proyek revitalisasi Pabrik Gula tersebut bukanlah hal baru bagi perusahaan yang berkantor pusat di Gresik tersebut. Barata Indonesia, sudah lama dikenal sebagai perusahaan BUMN yang memiliki kapabilitas yang mumpuni di bidang industri gula.

Barata Indonesia tidak hanya mampu membangun komponen pabrik gula saja, namun Barata juga memiliki kemampuan untuk membangun pabrik gula lengkap (EPC) dengan kapasitas yang beragam mulai dari kapasitas yang kecil, sedang dan besar tergantung permintaan dari klien.



Tinggalkan Balasan