- 14 Maret 2022
- Posted by:dimas
- Category:Siaran Pers
PT Barata Indonesia (Persero) melaksanakan Rapat Kerja (Raker) Tahun 2022 pada Rabu, 9 Maret 2022 di Gedung Serbaguna, Kantor Pusat Gresik secara tatap muka dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Agenda tahunan ini dipimpin oleh Direktur Utama beserta jajaran Direksi serta dihadiri jajaran Eselon 1 dan 2 seluruh Divisi dan Biro.
Kegiatan Raker 2022 ini bertujuan untuk menyepakati program kerja divisi dan biro untuk mendukung pencapaian target perusahaan yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Pokok Bahasan dalam rapat kerja merupakan hal-hal yang bersifat strategis, yang merupakan executive summary dari program kerja Divisi dan Biro. Tak hanya itu, pada kesempatan yang sama juga dilakukan Penandatanganan KPI Direksi dan KPI Divisi atau Biro serta Pakta Integritas, Sosialisasi Program Transformasi Bisnis dan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
Direktur Utama Bobby Sumardiat Atmosudirjo dalam arahannya menyampaikan bahwa tahun 2022 Barata Indonesia memiliki tantangan-tantangan besar di depan yang harus disikapi dan dihadapi Bersama. “Seluruh insan Barata Indonesia baik pimpinan lembaga beserta jajaran harus betul-betul memahami tantangan ini dan fokus pada target bisnis serta program transformasi yang ditetapkan. Seluruh energi harus berpusat pada recovery melalui berbagai langkah strategis yang akan kita bahas hari ini. Harapan saya pada akhir Raker ini, kita dapat menghasilkan satu komitmen untuk mencapai target yang ditetapkan Bersama.” Jelas Bobby. Dirinya turut menekankan kepada seluruh pimpinan Lembaga harus siap dievaluasi apabila tidak mampu memenuhi target yang disepakati bersama.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bobby Sumardiat Atmosudirjo turut melantik Kepala Satuan Pengawas Intern (Ka SPI). Nyaman yang sebelumnya menduduki Senior Corporate Finance diangkat dalam proses rotasi. Bobby dalam sambutannya menyampaikan setiap penugasan adalah tanggung jawab dan bukti kepercayaan manajemen. Beliau kembali berpesan kepada seluruh pimpinan Lembaga untuk menjunjung tinggi penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam bekerja. “Integritas adalah prioritas dan harus menjadi budaya kerja untuk mendukung peningkatan kinerja secara berkelanjutan.” Tutupnya.