Direktur Utama PT Barata Indonesia Fajar Harry Sampurna mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir ingin membentuk klaster industri manufaktur. Salah satu tujuannya adalah untuk mendukung percepatan pembangunan kilang Pertamina.

“Kami diminta dua yang utama yakni mendukung percepatan pembangunan kilang Pertamina dan PLN,” ujar Fajar di Jakarta, Selasa, 7 Januari 2020.

Dia menambahkan tahun ini Barata akan melakukan ekspor ke 17 negara dan menaikkan ekspor. Negara-negara tujuan ekspor itu antara lain Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, beberapa negara Eropa, Jepang, Mesir, dan beberapa negara Asia.

“Kemudian pembangunan baru pabrik heavy machinery di Gresik. Tapi pabrik turbinnya ada di Cilegon,” kata dia.

Sebelumnya PT Barata Indonesia mendukung pelaksanaan proyek percepatan pembangunan kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) yang termasuk dalam program strategis nasional.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI melalui Keputusan Nomor 284/MBU/11/2019 telah menunjuk PT Barata Indonesia (Persero) menjadi anggota tim percepatan pembangunan kilang minyak milik PT Pertamina (Persero).

Penugasan yang diterima oleh Barata Indonesia, beserta dengan beberapa perusahaan lain adalah menyelesaikan Proyek Kilang Minyak milik PT Pertamina (Persero) yang menjadi Program Strategis Nasional.

Penugasan Barata Indonesia tersebut juga dilatarbelakangi oleh upaya pemerintah untuk meningkatkan persentase TKDN dalam Megaproyek Kilang Pertamina.

Fajar mengatakan industri manufaktur memang harus didorong untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas dalam mendukung pembangunan strategis seperti kilang dan industri berat lainnya sehingga dapat menciptakan efek multiplier dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Sumber : ANTARA



Tinggalkan Balasan