- 12 September 2019
- Posted by:dimas
- Category:Kegiatan, News, Siaran Pers
Untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi perusahaan, PT Barata Indonesia (Persero) meresmikan Workshop baru Heavy Machining Center (HMC)yang terletak di kawasan kantor pusat perseroan, Gresik, Jawa Timur (11/9). Peresmian HMC tersebut langsung dihadiri oleh Menteri BUMN RI, Rini M. Soemarno beserta jajaran pejabat eselon 1 Kementerian BUMN serta turut dihadiri para Direktur Utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dalam peresmian tersebut, Menteri BUMN Rini M. Soemarno mengatakan bahwa workshop Heavy Machine Center milik Barata Indonesia tersebut merupakan bentuk sinergi antar BUMN untuk mendukung kemajuan Industri nasional.
Sebagai informasi, dalam pembangunan workshop HMC tersebut, Barata Indonesia menggandeng tiga perusahaan BUMN yakni PT Boma Bisma Indra (Persero) sebagai kontraktor, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai pemasok baja serta PT Len Industri (Persero) untuk mengerjakan PLTS rooftop kapasitas 500 kWp.
” Saya berharap dengan diresmikannya Workshop baru milik Barata ini merupakan salah satu bentuk peran perusahaan BUMN dalam peningkatkan kemajuan industri tanah air,” ujar Rini di sela – sela peresmian. ”
Di sisi lain, Direktur Utama Barata Indonesia, Oksarlidady Arifin mengatakan workshop Heavy Machining Center tersebut dibutuhkan untuk menyokong kebutuhan yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan perusahaan.
Workshop HMC akan difungsikan untuk peningkatan kapasitas produksi Barata Indonesia, diantaranya peningkatan produksi balance of plant produk pembangkit listrik.
Workshop yang dibangun dengan dana Penyertaan Modal Negara (PMN ) itu juga dilengkapi fasilitas mesin CNC bending untuk material baja dengan ketebalan 120 milimeter dengan kapasitas terbesar di Indonesia yang diharapkan bisa dimanfaatkan bersama PT PAL Indonesia (Persero) untuk pengerjaan fabrikasi kapal selam.
Selain itu, workshop HMC juga akan digunakan untuk area fabrikasi dan assembly produk-produk konstruksi bervolume tinggi, seperti Pressure Vessel, Komponen Energi Terbarukan (Wind Power), Bullet Tank, Komponen/Body Kapal Selam, Crane Pelabuhan, Kiln, dan lainnya.
” Lini produksi baru kita, yakni Roda Kereta Api juga akan kami produksi di workshop HMC ini secara bertahap, yang akan kita awali pada akhir tahun 2019,” ucap Dady , panggilan akrab Oksarlidady Arifin.
Dady pun berharap dengan adanya HMC tersebut, Barata Indonesia menjadi Perusahaan manufaktur berskala global dan terus aktif partisipasi dalam pembangunan infrastruktur dalam negeri.
Di acara yang sama juga dilakukan penandatanganan kerjasama yang melibatkan sinergi 10 BUMN yaitu PT Pindad dan PT BBI untuk ekskavator dan traktor multiguna, PT KAI dan PT INKA untuk Roda Kereta Api, PT Krakatau Steel untuk penyediaan produk baja, PT LEN Industri untuk Solar Panel, PT INUKI untuk Industri Nuklir, PT Dahana untuk Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Produk Energetic
Material, PT BGR untuk logistik dan pengelolaan aset non produktif, PT Pesonna Indonesia Jaya (Subsidiaries PT Pegadaian) untuk pengelolaan aset non produktif.
“Sinergi harus lebih ditingkatkan dan BUMN harus bisa mendorong terbentuknya semua infrastruktur yang dibutuhkan. Selain untuk masyarakat hal ini juga untuk meningkatkan nilai investasi di dalam negeri,” tambah Rini.
Peresmian Workshop HMC ini juga akan menambah kinerja ekspor Barata Indonesia. Dengan adanya fasilitas baru ini, nilai ekspor Barata Indonesia ditargetkan naik 100 persen dari total nilai ekspor tahun 2018 yang mencapai Rp.280 Milyar.
Kedepan Workshop HMC juga diprediksi akan menambah kapasitas produksi perusahaan. Yakni, bertambah 20 ribu ton per tahun.